Cukup banyak masyarakat di Indonesia yang pernah terserang tifus,apa sih sebenernya penyakit ini?Dan bagaimana ia bisa menjangkiti tubuh kita hingga terasa amat lemas ?Cek dulu deh yang di bawah ini.
Demam tifoid atau yang dikenal dengan istilah tifus,merupakan penyakit infeksi yang masuk melalui saluran cerna kemudian menyebar ke seluruh tubuh melalui darah ( infeksi sistemik ).Tifus disebabkan oleh bakteri yang bernama Salmonella serovarian typhi dan paratyph.Meski terdapat ratusan jenis bakteri Salmonella,terdapat hanya 4 jenis yang dapat menimbulkan tifus yaitu Salmonella serovarian typhi,paratyphi A,paratyphi B,dan paratyphi C.
tifus di sebut juga demam tifoid |
Tifus merupakan penyakit endemis yang berarti kasusnya selalu ada sepanjang tahun.Umumnya penderita tifus meningkat,terutama pada musim kemarau.Penyakit ini terjadi apabila seseorang terinfeksi kuman Salmonella,yang umumnya melalui makanan atau minuman yang tercemar.Apabila jumlah kuman yang masuk ke tubuh cukup untuk menimbulkan infeksi,kuman akan menempel pada saluran cerna kemudian berkembang biak.Setelah itu,kuman menembus dinding usus dan masul ke aliran darah sehingga menyebar ke seluruh tubuh,menimbulkan infeksi pada organ tubuh lain di luar saluran cerna.Ada kalanya kuman tidak cukup untuk menyerang dan hanya menimbulkan infeksi lokal di saluran cerna dengan gejala perut kembung,mual atau diare,keadaan ini disebut dengan Salmonelosis.
Gejala yang khas pada tifus adalah demam.Demam pada tifus umumnya memiliki pola khusus,dengan suhu yang meningkat sangat tinggi ( mencapai 39 derajat celcius atau lebih ) naik dan turun,dan umumnya meningkat pada sore dan malam hari.
Pada beberapa hari pertama,sering kali sulit membedakan apalah demam disebabkan oleh tifus atau oleh penyebab demam lain,seperti demam berdarah atau malaria.Pola demam yang disebabkan demam berdarah umumnya meningkat mendadak dengan suhu sangat tinggi dan demam akan turun secara cepat di hari ke - 5 atau 6.Bila demam sudah berlangsung lebih dari 7 hari,besar kemungkinan demam disebabkan oleh tifus dan bukan demam berdarah.
bila suhu tubuh tinggi,ada kemungkinan terserang tifus |
Gejala lain yang sering menyertai adalah gejala pada pencernaan,seperti mual,muntah,sembelit atau diare,gelisah,mengigau,kesadaran menurun,nyeri perut dan buang air besar berdarah dapat terjadi.
Salah satu pemeriksaan laboratorium yang sering dilakukan untuk mendiagnosis penyakit tifus adalah pemeriksaan widal.Uji widal adalah suatu pemeriksaan serologi yang berarti bahwa hasil uji widal positif menunjukkan adanya zat anti ( anti-bodi ) terhadap kuman Salmonella.Uji widal positif menunjukkan bahwa seseorang pernah terinfeksi dengan kuman Salmonella tipe tertentu.
Untuk menentukan seseorang menderita demam tifoid,tetap harus di dasarkan adanya gejala yang sesuai dengan penyakit tifus,uji widal hanya sebagai pemeriksaan yang menunjang diagnosa.
Beberapa hal yang sering disalahartikan dari pemeriksaan widal adalah :
1) Pemeriksaan widal positif dianggap ada kuman dalam tubuh : uji widal hanya menunjukkan adanya antibodi terhadap kuman salmonella.
2) Pemeriksaan widal yang diulang setelah pengobatan dan menunjukkan hasil positif dianggap masih menderita tifus : setelah seseorang menderita tifus dan mendapat pengobauan,hasil uji widal tetap positif untuk waktu yang lama sehingga uji widal tidak dapat digunakan sebagai acuan untuk menyatakan kesembuhan
.
3) Hasil uji negatif dianggap tidak menderita tifus : uji widal umumnya menunjukkan hasil positif 5 hari atau lebih setelah infeksi.Karena itu bila infeksi baru berlangsung beberapa hari,sering kali hasilnya masih negatif dan baru akan positif bila pemeriksaan diulang.
Lalu,apa yang harus dilakukan kalau mengalami tifus?
Hal terpenting dalam pengobatan tifus adalah mendeteksi dan mengobati sedini mungkin sehingga dapat mencegah terjadinya komplikasi.Umumnya terjadi pada minggu ke - 2 dan ke - 3 setelah demam,berupa perdarahan saluran cerna,nyeri perut atau penurunan kesadaran.Bila demam tinggi terus berlangsung lebih dari 7 hari,atau terdapat gejala yang berhubungan dengan komplikasi tifus,sebaiknya penderita dibawa ke rumah sakit atau sarana kesehatan terdekat untuk mendapat pengobatan.
Perawatan penderita tifus yang dapat dilakukan di rumah adalah : beristirahat,makan makanan dengan protein dan gizi yang cukup,cukup minum.Hindari makanan yang berserat tinggi,berbumbu pedas atau asam karena dapat mengiritasi usus dan berisiko menimbulkan perdarahan.Bentuk makanan padat seperti nasi lunak dapat diberikan asal dikunyah secara baik.
Apakah tifus bisa disembuhkan?
Pada umumnya dengan pengobatan antibiotika yang tersedia saat ini,tifus dapat diobati dengan tuntas.Hanya sebagian kecil penderita setelah sembuh mengalami kekambuhan,dan umumnya kekambuhan ditandai dengan timbulnya kembali gejala demam 1 minggu setelah pengobatan dihentikan.
Kesembuhan setelah pengobatan tidak menjamin seseorang menjadi kebal terhadap infeksi berikutnya.Infeksi berulang lebih sering dialami karena kurang menjaga kebersihan,terutama mencuci tangan sebelum makan dan minum,selain itu upaya pencegahan lain yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan vaksinasi.
Pembawa kuman atau karier,dapat dialami pada sebagian kecil penderita yang tidak mendapat pengobatan secara tuntas.Pada karier kuman Salmonella,umumnya tidak bergejala dan hanya dapat diketahui dari pemeriksaan pembiakan kuman dari tinja dan kemih.Seorang karier sebaiknya mendapat pengobatan,dan tidak diperbolehkan menyajikan makanan atau minuman sebelum pengobatannya tuntas,karena berpotensi menyebarkan atau menularkan tifus kepada orang lain.
Jangan sampe kena tifus ya!Repot loh!Hehehe.
Source : berbagai sumber
1 comments:
Now we are entering the season of pancaroba, it makes the body will be increasingly vulnerable to attack the disease, as one example of the disease Typhus.
Obat Tifus
Post a Comment